Kamis, 09 April 2015

Tulisan TOU 2 Minggu (3)

Bola Singkong Coklat


Kali ini, saya mau post tulisan tentang resep membuat cemilan bola singkong manis. Dimana bahan utamanya sangat mudah di dapat. Serta cara membuatnya pun terbilang sangat mudah. Sekilas makanan ini sama dengan yang namanya misro. Langsung aja yuk kita lihat bahan-bahan dan cara membuatnya.


Bahan-bahan :
Singkong 1/2 kg
Ceres
Keju Parut
Minyak Goreng

Cara Membuat : 
1. Kupas singkong sampai bersih, kemudian parut singkong hingga halus.
2. Ambil 1 1/2 sendok makan singkong yang telah diparut tersebut dan letakan di tangan.
3. pipihkan singkong tersebut, lalu isi dengan ceres kemudian bentuk singkong yang telah diisi tersebut menjadi bulat-bulat. Bisa juga kejunya dimasukkan, jika ingin rasa coklat keju.
4. Panaskan minyak, lalu masukkan bulatan singkong tersebut satu per satu.
5. Masak hingga warna singkong kecoklatan.
6. Angkat dan taburi singkong tersebut dengan keju parut dan coklat ceres.

Sekian review resep bola singkong coklat dari saya. Cukup mudah bukan untuk membuatnya. Semoga bermanfaat :).

TUGAS TOU 2 Minggu (3)

Keputusan, keputusan merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan seseorang ketika dihadapkan oleh lebih dari satu kondisi. Dimana kondisi tersebut, berada dalam 1 waktu yang sama atau berdekatan. Tentunya untuk mengambil keputusan sangat membuat pusing dan bingung. Setiap orang tentu pernah mengalami hal seperti ini. Saya pun begitu, saya pernah dihadapakan untuk mengambil suatu keputusan.

Salah satu pengalaman saya untuk mengambil keputusan yaitu tepat pada minggu ini. Sebenarnya saya telah memikirkannya dari jauh-jauh hari tapi puncak bingungnya ya minggu ini.. Sebelum praktikum dimulai, saya sangat berharap agar tidak mendapat jadwal di hari Sabtu. Tapi kenyataannya, kelas saya mendapat jadwal praktikum di hari Sabtu. Sedangkan sepupu saya akan melangsungkan pernikahan tepat di hari Minggu di kampung halaman yaitu kota Cirebon, sedangkan saat ini saya tinggal di Bekasi. Ia sangat mengharapkan saya dapat hadir dari awal sampai akhir prosesi pernikahannya, karena dari kecil saya dan dia terbilang sangat dekat. Memang sih bisa dikatakan mudah jika hanya untuk menghadirinya. Tapi masalahnya adalah jarak dan waktu saya tidak terjangkau.Agar dapat menghadiri setiap prosesi pernikahan dari awal sampai akhir tentunya saya harus berada di sana pada hari Sabtu atau setidaknya paling mepet saya berangkat hari Sabtu pagi agar dapat mengadiri pengajian di malam harinya. Namun sayangnya, saya baru selesai praktikum di hari Sabtu pukul 13.30 dan  pukul 18.00 WIB.

Saya sangat tahu bagaimana rumit dan banyaknya aturan dalam praktikum jika kita tidak masuk. Maka dari itu, saya berulang-ulang kali memikirkannya harus pilih praktikum atau harus pergi demi menghargai undangan seseorang yang sangat menanti kehadiran saya. Sebelum memilih keputusan tersebut, saya bilang ke orang tua saya kalau saya tidak bisa jika harus pergi di hari Sabtu karena ada jadwal praktikum. Namun, orang tua saya merespon "Kalau berangkat sehabis maghrib, kita ga mungkin bisa sepenuhnya hadir di acaranya. Pasti kita sampe ke sana jam 12 malam. Sedangkan semua keluarga hari Sabtu itu udah kumpul semua dan tinggal nunggu kita. Kalau kamu ga bisa izin praktikum berarti kamu ga bisa pergi ke sana." dari seminggu yang lalu orang tua saya sudah menanyakan gimana keputusan saya, karena mereka tinggal menunggu keputusan dari saya. setelah beberapa kali saya berikan jawaban "Bingung", akhirnya terakhir orang tua saya bilang, yaudah besok Sabtu berangkat jam 2 siang. Kalau kamu bisa jam segitu, kamu ga ikut.

Disini saya mulai benar-benar pusing, harus pergi atau tidak praktikum. Akhirnya saya memikirkan resiko dari praktikum jika saya tidak hadir. karena praktikum yang kedua di jam 15.30 WIB 8x pertemuan, resikonya adalah saya harus mengikuti perulangan. Jika praktikum yang 11.30 WIB hanya 4x pertemuan, resikonya harus membuat sebuah laporan.

Akhirnya, saya memilih untuk datang di praktikum pertama saja dan absen pada praktikum yang kedua. Karena praktikum yang pertama selesai pukul 13.30 WIB, dengan waktu yang sangat mepet ini saya langsung pergi ke kota Cirebon agar dapat sampai disana sebelum acara pengajian berakhir. Disini saya harus mengorbankan 1 praktikum saya, dan saya harus menannggung resikonya untuk hadir saat perulangan. Sebenarnya saya tidak pernah mau untuk perulangan bahkan di del dari praktikum. Tapi, karena saya ingin menghargai undangan sepupu saya tersebut maka saya harus bersedia untuk mengorbankan waktu saya untuk perulangan. Ya walaupun saya masih sangat berharap bisa hadir di dua praktikum dan pernikahan sepupu saya. Mungkin sekian cerita pengalaman saya dalam mengambil keputusan :).