Oh Ternyata
Saat liburan panjang
tiba, Rina salah satu anak dari bapak Dedy memutuskan untuk berlibur di rumah.
Sedangkan seluruh anggota keluarganya pergi berlibur ke Puncak. Selama
liburannya di rumah, Rina mengisi waktu liburannnya dengan menyelesaikan
beberapa pekerjaannya yang belum selesai. Karena Ia sangat bersemangat untuk
menyelesaikan pekerjaannya, Ia tidak sadar bahwa hari telah larut malam.
Dimalam itu,
hujan turun sangat lebat. Listrik pun tiba-tiba padam sehingga Rina terpaksa
menunda pekerjaannya tersebut. Rina sangatlah merasa ketakutan saat itu, karena
keadaan kamarnya sangathlah gelap dan Ia pun hanya seorang diri di rumah.
Benda-benda yang tertiup angin mulai mengeluarkan suara-suara karena tiupan
angin itu, serta suara gemuruh petir pun mulai terdengar jelas dan menakutkan.
Diantara suara-suara tersebut, terdengarlah salah satu suara yang tak kunjung
hilang. Semakin angin bertiup kencang, suara yang tidak diketahui itu pun
semakin terdengar jelas. Rina sangatlah merasa penasaran sekaligus takut
terhadapat suara tersebut. Ia sangat ingin mengtehui bahkan menghampiri
sumber suara itu. Namun, karena keadaan sekitar yang sangat gelap maka Ia pun
tidak memiliki keberanian untuk beranjak dari kamarnya. Namun semakin lama
suara itu membuat Rina menjadi risih dan merasa semakin ketakutan. Tanpa fikir
panjang, Rina bergegas menghubungi keluarganya yang sedang berlibur di Puncak
agar segera pulang pada malam itu.
Setelah menerima
telephone dari Rina, keluarganya pun merasa khawatir dan segera melakukan
perjalanan pulang pada malam itu meskipun hujan turun lebat. Sesampainya di
depan pintu gerbang, sang Ayah membunyikan klakson mobilnya agar Rina keluar
dan membukakan pintu gerbangnya. Setelah beberapa saat klakson dibunyikan, Rina
tak kunjung keluar dari dalam rumah. Ayah pun mencoba untuk menghubunginya,
dalam pembicaraannya yang singkat Rina mngatakan bahwa Ia tidak berani keluar
Karena disekitarnya sangatlah gelap. Ujar Rina dengan suara ketakutannya.
Ayah Rina pun
buingung karena Ia tidak membawa kunci cadangan untuk dapat masuk ke dalam
rumah. Ditengah kebingungannya itu, Ibu Rina memberitahukan secara lantang dan
ceria, “Taraaaaaaaa,,,,,,,,, ternyata ibu membawa kunci cadangan Yah.” Kita
bias masuk!!!! Ujar sang Ibu dengan wajah senang.
Ayah Rina pun
segera mengambil kunci tersebut dan membuka pintu gerbangnya. Saat itu Ayah
sangatlah tergesa-gesa karena begitu khawatir dengan keadaan Rina di
dalam rumah. Sesampainya di dalam rumah, listrik seketika hidup kembali, Rina
segera memanggil Ayahnya dengan teriakannya yang lantang serta senang.
“Ayaaaaaaaaahhh,,,,,,
tunggu sebentar.” Rina segera keluar dari kamarnya.
Setelah pintu
rumahnya terbuka, Rina langsung menghampiri dan memeluk Ibunya dengan ekspresi
yang masih ketakutan. Ibu Rina pun bertanya kepadanya.
“Kamu kenapa
nak…? Seperti dikejar-kejar hantu saja.”
“Itu bu,
dengerin deh suara itu. Rina takut bu.”Jawab Rina.
Ibu, Ayah kakak
dan adiknya pun sontak ikut mendengar suara yang dimakssud oleh Rina. Karena
penasaran, Ibu meminta tolong kepada Ayah untuk mencari tahu suara apa yang
mereka dengar. Setelah beberapa menit, terdengar suara Ayah yang
memanggil-manggil Ibu.
“By,,,,Ibu….cepat
kesini. Ayah tau suara apa yang tadi kita dengar.”
“Iya
Yah,,,,,”Jawab Ibu sambil menghampiri Ayah.”
“Ini bu yang
menimbulkan suara yang tidak jelas.” Ayah memberitahu sambil tertawa
terbahak-bahak.
“Loh ko Ayah
ketawa?”Ujar ibu dengan rasa bingung melihat ayah yang tertawa seperti itu.
"Jelas Ayah
tertawa bu, ternyata bunyi aneh itu berasal dari ranting-ranting pohon yang
menggores kaa jendela kamar Rina.”
“Ohh ternyata
bunyi itu.”Hahahahaah . Jawab Ibu sambil tertawa pula.
Kakak, adik dan
Rina menghampiri Ibu dan Ayahnya karena mereka masih merasa heran atas sikap Ayah
dan Ibunya yang telah mengetahui bunyi tersebut yang justru malah tertawa.
“Ayah, Ibu…. Apa
yang diketawain?” Tanya Rina.
“Ini dia Rina,
ternyata yang kamu takuti hanyalah ranting pohon yang menggores kaca jendela
kamarmu.”Jawab Ibu
“Hahahahaha ternyata
dia takut sama ranting pohon.” Ujar sang adik dan kakak.
“Yahhhh… aku kan
ga tau yah, bu.” Jawab Rina dengan ekspresi malu dan salah tingkah.
Setelah mengetahui suara tersebut,
mereka sekeluarga kembali masuk ke dalam rumah sambil tertawa geli.