Saya memiliki
seorang sepupu wanita bernama Tia yang umurnya 2 tahun lebih lebih tua dari
saya. Meskipuun kita berdua sebatas saudara sepupu dan memiliki jarak usia 2
tahun, namun kedekatan kita melebihi seorang teman, adik kakak, saudara, bahkan
sahabat. Krena sejak kecil kita berdua sudah seperti soulmate yang kemana-mana
selalu berdua. Mengapa bisa dikatakan soulmate, karena kita berdua selalu
merasa sedih apabila berpisah dan selalu merasa senang apabila hendak bertemu.
Kita bisa bersama-sama hanya saat libur sekolah dan Hari Raya Idul Fitri
tiba/acara keluarga. Saat-saat inilah yang kita berdua dambakan tiap saat,
karena pada saat tersebutlah kita berdua dapat bertemu dan bermain bersama. Sama
seperti anak kecil pada umumnya kita berdua bermain lompat tali, bersepeda
bersama, bermain masak-masakan bersama hingga makan dan tidur bersama. Namun
saat liburan usai, inilah saat yang paling tidak kita inginnkan karena kita
harus berpisah dan kembali melaksanakan kegiatan sekolah seperti biasanya. Diamana
sepupu sayaharus kembali ke daerah Jawa dan saya harus kembali ke Bekasi. Dan
sebelum berpisah, biasanya kita berdua menangis karena enggan untuk pulang dan
berpisah.
Namun setelah
sepupu saya lulus dari sekolahnya dimana pada waktu itu lulus SMA, keluarganya
memutuskan untuk pindah tempat tinggal ke daerah Jakarta. Saat mengetahui kabar
tersebut, saya sangat senang karena jarak antara saya dan sepupu saya semakin
dekat sehingga memudahkan saya untuk bertemu dan bermain bersama kembali.
Setelah menetap di Jakarta, sepupu saya langsung melanjutkan kegiatannya dengan
bekerja di salah satu kantor yang berada di Jakarta Timur. Sejak itu, kita berdua
lebih sering berkomunikasi. Kalau ada jadwal libur atau weekend kita berdua
selalu menyempatkan dab meluangkan waktu untuk bertemu dan bermain bersama,
eitss bukan main masak-masakan lagi tapi sekarang kita jalan untuk nonton
bareng di salah satu mall. Hal ini sering kita lakukan bersama selama memiliki
jadwal libur / weekend tiba.
Pada umumnya,
setiap orang yang memiliki kedekatan hubungan selalu ada percikan egois atau
apapun. Namun saya dan dia entah mengapa tidak pernah seperti itu melainkan
kita berdua selalu menanyakan apabila diantara kita sedang tidak ada
ditengah-tengah keluarga. Hingga keluarga saya pun menyebut kita berdua dengan
sebutan CS-an. Maka dari itu dia saya sebut ssebagai soulmate karena saat
bersamanya saya merasa senang tanpa peduli memikirkan pasangan seperti
teman-teman seumuran saya yang sedang galau karena memikirkan pasngannya
masing-masing.
Namun
kebahagiaan saya setelah Tia pidah ke Jakarta tidak berlangsung lama. Saya pun
akhirnya merasakan kegalauan. Namun kegalauan saya berbeda dengan orang-orang
pada umumnya, saya galau karena sepupu saya Tia akan melangsungkan pernikahan.
Saat itu perasaan saya antara sedih dan senang. Sedih karena memikirkan kalau
Ia sudah menikah maka Ia tidak memiliki waktu untukbermain lagi bersama saya.
Disamping sedih pun saya bahagia, bahagia karena sepupu saya telah menemukan
pasangan hidupnya dan segera melaksanakan pernikahan. Namun fikiran saya
tentang Tia yang tidak memiliki waktu untuk saya lagi salah, karena sampai saat
ini walaupun Ia telah berumah tangga Ia tetap memiliki waktu dan menyempatkan untuk
bertemu dan bermain bersama saya. Ia adalah orang yang paling saya cintai sejak
kecil selain keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar