Sabtu, 03 Oktober 2015

EYD dan Tanda Baca


A. Pengertian

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan.

B. Perbedaan ejaan lama dan baru (Contoh) :
·         Ejaan lama ‘dj’ djarum, ejaan barunya menjadi  ‘j’ jarum
·         Ejaan lama ‘tj‘ tjut, ejaan barunya menjadi ‘c’ cut
·         Ejaan lama ‘nj’ njawa, ejaan barunya menjadi ‘ny’ nyawa
·         Ejaan lama ‘ch’ achir, ejaan barunya menjadi ‘k’ akhir
·         Ejaan lama ‘oe’ oemoem, ejaan barunya menjadi ‘u’ umum 



      C. Tanda Baca :

1.      Tanda Titik (.)

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Saya suka makan nasi. Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam penulisan karya ilmiah.

Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
contoh:
            • Irwan S. Gatot
            • George W. Bush

Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
           • Dr. (Doktor)
           • Ny. (Nyonya)
           • S.E. (Sarjana Ekonomi)

2.      Tanda Koma (,)

Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

contoh:
             Saya menjual baju, celana, dan topi.
             Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
             Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

3.      Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.

contoh:
            malam makin larut; kami belum selesai juga.

4.      Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.

contoh:
            Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.

5.      Tanda Petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk menyatakan suatu kalimat langsung atau kadang juga sebagai penegasan.

contoh:
            kata Ketua, “Kita akan segera berangkat besok.”

6.      Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.

contoh :
             “Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Nori, Nori’, dari hutan itu,” ujar Ramon.

7.      Tanda Garis Miring (/)
Biasa digunakan untuk menyatakan “atau”, biasanya untuk dua kata yang bersinonim.

contoh:.
            • RT/RW
            • AC/DC


Sumber :


http://ridiawan.blogspot.co.id/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.html
https://st4in.wordpress.com/2011/11/16/pengertian-tanda-baca-dan-fungsinya/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar