A. Pengertian
EYD (Ejaan yang Disempurnakan)
merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan
huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata
bahasa yang disempurnakan.
B. Perbedaan ejaan lama dan baru (Contoh) :
·
Ejaan
lama ‘dj’ djarum, ejaan barunya
menjadi ‘j’ jarum
·
Ejaan
lama ‘tj‘ tjut, ejaan
barunya menjadi ‘c’ cut
·
Ejaan
lama ‘nj’ njawa, ejaan barunya
menjadi ‘ny’ nyawa
·
Ejaan
lama ‘ch’ achir, ejaan barunya
menjadi ‘k’ akhir
·
Ejaan
lama ‘oe’ oemoem, ejaan barunya
menjadi ‘u’ umum
C. Tanda
Baca :
1. Tanda
Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Saya suka makan nasi. Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam penulisan karya ilmiah.
Tanda titik dipakai
pada akhir singkatan nama orang.
contoh:
• Irwan S. Gatot
• George W. Bush
contoh:
• Irwan S. Gatot
• George W. Bush
Tanda titik dipakai
pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
• Dr. (Doktor)
• Ny. (Nyonya)
• S.E. (Sarjana Ekonomi)
Contoh:
• Dr. (Doktor)
• Ny. (Nyonya)
• S.E. (Sarjana Ekonomi)
2. Tanda
Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
contoh:
Saya
menjual baju, celana, dan topi.
Kalau
hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena
sibuk, ia lupa akan janjinya.
3. Tanda
Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk
memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
contoh:
malam
makin larut; kami belum selesai juga.
4. Tanda
Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
contoh:
Fakultas
itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
5. Tanda Petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk menyatakan suatu kalimat langsung atau kadang juga sebagai penegasan.
Tanda petik digunakan untuk menyatakan suatu kalimat langsung atau kadang juga sebagai penegasan.
contoh:
kata
Ketua, “Kita akan segera berangkat besok.”
6. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
contoh :
“Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Nori, Nori’, dari hutan itu,” ujar
Ramon.
7. Tanda Garis Miring (/)
Biasa digunakan untuk menyatakan “atau”, biasanya untuk dua kata yang bersinonim.
Biasa digunakan untuk menyatakan “atau”, biasanya untuk dua kata yang bersinonim.
contoh:.
• RT/RW
• AC/DC
• RT/RW
• AC/DC
Sumber :
http://ridiawan.blogspot.co.id/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.html
https://st4in.wordpress.com/2011/11/16/pengertian-tanda-baca-dan-fungsinya/
https://st4in.wordpress.com/2011/11/16/pengertian-tanda-baca-dan-fungsinya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar